Jakarta, bkinews – Tahun 2016 merupakan  awal dari pencanangan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) oleh pemerintah yang akan berdampak terhadap  persaingan usaha  yang semakin kompetitif  sehingga yang akan  dilihat konsumen  adalah kualitas  dan harga  dari produk-produk yang ditawarkan  produsen.  BUMN sebagai produsen produk-produk memerlukan usaha yang ekstra untuk dapat bersaing  dengan para pesaing baru di wilayah ASEAN dengan cara meningkatkan kualitas produk-produk  yang dihasilkan  dengan harga yang bersaing pula.

BUMN Jasa Sertifikasi mempunyai  produk pemberian  jasa yang dapat meningkatkan kualitas dari produk BUMN bahkan pemberian jasa sertifikasi dapat dimulai dari kegiatan hulu hingga ke hilir perusahaan dengan jasa sertifikasi yang sudah mempunyai standar nasional dan internasional, seperti: Akreditasi dan sertifikasi ISO 17020 (Mesin, Bangunan, Marine Survey), ISO 17025 (Laboratorium lingkungan dan batu bara), ISO 9001, dan OHSAS 18001.

Kementerian BUMN sebagai pembina kegiatan BUMN di Indonesia,  berinisiatif untuk mencoba  mensinergikan produk-produk jasa BUMN sertifikasi yaitu Biro Klasifikasi Indonesia/BKI dengan kegiatan bisnis dan produk-produk yang dihasilkan oleh BUMN melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD).

Kementerian BUMN mempunyai alasan yang sangat logis dalam mensinergikan  produk produk  jasa BUMN-BUMN Sertifikasi  karena kekuatan atau keunggulan yang dimilikinya seperti :Laboratorium yang mencakup lingkungan, agri/CPO, Batubara (Palembang, Jambi, Asam-asam, Medan, Padang, Mojokerto, Makassar), Mineral,  Geographycal Information System. Yang kedua adalah Akreditasi  dan Sertifikasi seperti ISO 17020 (Mesin, Bangunan, Marine Survey), ISO 17025 (Laboratorium lingkungan dan batu bara), ISO 9001, dan OHSAS 18001. Ketiga  Peralatan seperti Compuerized Radiography, Compuerized Protable Emi Pipe Inspection System,  Remote  Visual Inspection,  Total  Station Lase Scanner 3D, Positive Metal  Identification (Pmi),  Unnamed  Aircraft Vehicle, Positioning  System Marine Star, serta Internal  Rotating  Inspection System.

FGD ini bertujuan dalam rangka memberikan informasi dan mengenalkan kembali produk-produk BUMN Jasa Sertifikasi  seperti BKI kepada seluruh BUMN. Sebagai tujuan yang kedua adalah memberikan dukungan kepada BUMN Jasa Sertifikasi  seperti BKI untuk dapat menunjukkan  keunggulan  produk-produk yang dihasilkan BKI kepada seluruh  BUMN. Selanjutnya adalah mengenalkan pentingnya sertifikasi oleh BKI terhadap produk-produk sesuai standar nasional dan internasional. Kemudian mensinergikan BUMN Jasa Sertifikasi seperti BKI dengan BUMN-BUMN dalam rangka  optimalisasi  kualitas  produk-produk BUMN.

Peserta FGD melibatkan Deputi-deputi Kementerian BUMN yaitu Kedeputian Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Kedeputian Bidang Usaha Energi Kawasan dan Pariwisata, Kedeputian Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media, Kedeputian Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Perhubungan, dan Kedeputian Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Konsultan. Termasuk dihadiri BUMN Jasa Sertifikasi lainnya akan menyajikan presentasi bersama BKI, yaitu PT Sucofindo (Persero) dan PT Surveyor Indonesia (Persero). Menurut informasi dari Kementerian BUMN diperkirakan hadir sekitar 117 perwakilan BUMN dalam FGD di Lt 21 Kementerian BUMN, Rabu (30/9/2015).

Dalam paparannya, Dirut BKI, Rudiyanto mengatakan saat ini bagaimana meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (tkdn) yaitu dengan cara BKI berperan aktif membantu agar dapat bersaing salah satunya melakukan pembinaan guna mendapatkan sertifikat berstandar nasional dan internasional.

“dengan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri bersama BUMN BUMN yang mensuplay kebutuhan material kapal, termasuk juga UKM UKM, sehingga bisa mencukupi kebutuhan kebutuhan dalam negeri” ujar Rudiyanto, di Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Lebih lanjut ia mengatakan, BKI tidak akan menunggu datangnya para stakeholder, akan tetapi akan ‘kejar bola’ atau menghubungi BUMN BUMN terkait agar bekerjasama dengan BKI.