Angka pembajakan yang tinggi di Teluk Guinea terus berlanjut di tiga bulan pertama tahun ini dengan 14 kejadian sendiri terjadi pada bulan April di lepas pantai Delta Niger, yang mengakibatkan penculikan 10 abk dari tiga kapal, demikian data yang dikeluarkan oleh perusahaan intelijen dan operasi maritim Inggris, Dryad Maritime.

Serangan bajak laut di EEZ Nigeria berhenti pada pertengahan Mei, namun, beberapa serangan masih berlanjut pada awal Juni menyusul serangan terakhir yang terjadi di lepas pantai Bayelsa State, yang mengakibatkan penculikan nakhoda dan KKM support vessel MV Prince Joseph 1.

Jumlah total kejadian di Teluk Guinea mencapai 61, diikuti dengan wilayah Asia Tenggara dengan 49 kejadian, kata Dryad, yang juga menambahkan bahwa di kawasan Samudera India sejauh ini terjadi 14 kejadian pada 2016.

Asia Tenggara mengalami penurunan kejadian 66% dalam setengah tahun ini jika dibandingkan enam bulan pertama tahun 2015, dengan 49 kejadian kriminalitas maritim dan pembajakan dilaporkan di kawasan tersebut sepanjang setengah tahun ini. Dalam triwulan kedua, ada 34 kejadian, kembali terjadi pembajakan dengan dua kapal diserang, dan selanjutnya dua kasus penculikan untuk tebusan di lepas pantai selatan Filipina.

Ada total empat kejadian sepanjang triwulan kedua terkait pencurian di area lego jangkar di Batu Ampar, Pulau Batam, sementara di Selat Singapura terjadi penurunan yang besar dalam kejadian pencurian kecil.

Dengan pengecualian Jakarta, Indonesia, tidak ada pelabuhan di kawasan ini yang mengalami lebih dari tiga kejadian pada triwulan pertama tahun ini. China secara keseluruhan telah melaporkan lima kejadian pencurian kecil di empat lokasi berbeda.

Menurut Dryad, tidak ada kejadian perompakan di Samudera India, yang termasuk High Risk Area (HRA) sepanjang triwulan kedua 2016. Pencuri yang memanfaatkan kesempatan masih ada di Teluk Kutch, dengan delapan kejadian dilaporkan terjadi di area lego jangkar dan pelabuhan Kandla di 2016.

Sejauh ini data terbaru Dryad menunjuukan 68 abk diculik pada 2016, dengan tujuh diantaranya tewas. Jumlah abk yang masih ditawan diperkirakan 60 orang. **

 

Diolah dari http://worldmaritimenews.com/archives/198320/dryad-kidnappings-continue-in-gulf-of-guinea/