Direktur Utama BKI Rudiyanto, Senin (20/3), memaparkan kemajuan proses aplikasi BKI mejadi anggota IACS kepada Majelis BKI di Jakarta. Dalam kesempatan acara yang dihadiri para anggota Majelis dari unsur asuransi, perusahaan pelayaran, SKK Migas, dan BPPT itu dipaparkan berbagai kemajuan didapatkan BKI sepanjang kurun waktu 2016 hingga tri wulan pertama 2017 ini.

“BKI terus aktif di Asian Classification Societies (ACS), sebagai pemrakarsa, ACS ini merupakan pemikiran badan-badan klasifikasi Asia untuk berorientasi ke Timur, karena sebagian besar kapal dan industri galangan kapal ada di Asia dan selama ini di IACS klasifikasi lebih cenderung ke perspektif Barat. Terkait ACS ini BKI sudah pernah menjadi chairman dan beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggara worksop,” kata Rudiyanto.

“Untuk aplikasi ke IACS, BKI telah membentuk taskforce dan melakukan corrective action hasil audit yang dilakukan oleh Accredited Certification Body IACS, yang kemudian dijadikan sebagai salah satu dokumen aplikasi. BKI sudah diakui sebagai badan klasifikasi oleh IACS dan boleh mengajukan aplikasi menjadi anggota. Dalam poses aplikasi ini nanti akan dilakukan audit, bukan hanya kepada BKI tetapi juga kepada para pemangku kepentingan terkait. IACS itu sebenarnya organisasi yang sifatnya tertutup karena itu BKI harus membuktikan diri layak untuk menjadi anggota,” tambah Rudiyanto.

Harapan dan dukungan para pemangku kepentingan agar BKI bisa menjadi anggota IACS sangat besar. “Terkait keanggotaan IACS ini, apakah BKI mempunyai target berapa lama harus bisa menjadi anggota?” tanya Luki Lestiowaty dari Departemen Marine Asosiasi Asuransi Umum Indonesia yang menanyakan kapan BKI bisa menjadi anggota IACS.

Menanggapi pertanyaan tersebut Rudiyanto mengatakan bahwa aplikasi menjadi anggota IACS adalah sebuah proses, tidak serta merta mendaftar kemudian diterima sebagai anggota. Turku Lloyd Turki dan Indian Register of Shipping juga butuh waktu bertahun-tahun, karena ketika ada satu kriteria yang dinyatakan fail (gagal) maka proses harus diulangi lagi dari awal.

“Untuk BKI kita perkirakan proses pedaftaran ini akan memakan waktu lebih kurang dua tahun,” jelas Rudiyanto.

Acara yang juga dihadiri oleh Ketua Majelis BKI Laksamana Purnawirawan DR Marsetio itu selain memaparkan perkembangan pendaftaran ke IACS juga memaparkan mengenai kemajuan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BKI seperti aplikasi Dewaruci, BKI Scantling, dan Green Padma. **