Page 17 - Jurnal Teknik BKI Propulsi :Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifikasi Indonesia
P. 17






Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifkasi Indonesia



kebocoran antara intermediate fooding sampai dengan tahap Kondisi kapal memiliki ruang mesin depan dan belakang,
equilibrium, s = probabilitas kapal untuk bertahan pada tahap masing-masing kamar mesin dilengkapi dengan 2 motor
fnal,i
akhir kestimbangan kebocoran, s = probabilitas kapal untuk induk, dan setiap kamar mesin terdapat ruang kontrol. Pada
mom,i
bertahan terhadap momen oleng. Untuk perhitungan s ruang void yang berada di tengah kapal terdapat tangki
intermediate,i
digunakan metode added weight. Pada kasus subdivisi horisontal bahan bakar dan air tawar. Tabel 2 menunjukkan nama
nilai indek A diperoleh dari rumus: tangki dan kompartemen yang akan dihitung nilai indek
subdivisi A untuk tiap kebocoran pada kompartemen dan

dA = p • [ ν 1 • s min1 + ( ν 2 − í 1 ) s• min2 + .... + (1−ν m− 1 ) s• minm ] grup kompartemen.
i

(5)


dimana v = probabilitas kebocoran untuk sekat
m
horisontal; smin = faktor s terkecil untuk semua kombinasi
kebocoran apabila terjadi kebocoran melewati sekat
horisontal. Perhitungan kebocoran dianalisa menggunakan
software hydromax dan perhitungan kriteria SOLAS 2009
dikembangkan menggunakan program MATLAB.

3. Data Kapal


Analisa dilakukan pada kapal feri ro-ro dengan panjang 37
meter dalam kondisi geladak kendaraan terbuka, secara umum
beroperasi di perairan tenang dan tertutup. Pada kasus ini
diambil salah satu kapal yang sedang beroperasi di wilayah
perairan selat madura, data spesifkasi kapal sesuai Tabel 1.









































Jurnal Teknik BKI 17
Edisi 01- Juni 2014
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22