Page 67 - Jurnal Teknik BKI Propulsi :Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifikasi Indonesia
P. 67






Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifkasi Indonesia



Hot spot adalah lokasi pada suatu sambungan tubular dinama bahwa kelalahan merupakan salah satu penilaian ulang yang
terjadi tegangan tarik/tekan maksimum. Berdasarkan pendapat ditetapkan Chakrabarti untuk dilakukan, untuk memastikan
Straub dan faber (2002) hot spot dapat didefinisikan sebagai keamanan dan kekuatan struktur dalam rangka perpanjangan
lokasi yang diidentifkasi sebagai tempat kemungkinan umur operasi.
terjadinya kegagalan.

2.1 Analisa Kelelahan
Setelah melakukan hazard identification (dalam hal ini keleleahn
Analisa kelelalahan diselesaikan dengan bantuan fnite struktur), selanjutnya menentukan peluang kegagalan (pof)
element method menggunakan bantuan software. Standard, dan konsekuensi kegagalan (cof). Propability of failure (pof)
desain kriteria dan asumsi-asumsi (pemodelan geometri, dan consecuency of failure (cof) yang sudah didapat dan di
beban, boundary condition) dalam analisa kelelahan ini dapat identifikasi kemudian dimasukkan dalam matrix resiko. Dari
dilihat pada penelitian Irfan (2011). Analisa dilakukan untuk matrik resiko diketahui seberapa besar resiko yang didapat,
mendapatkan nilai tegangan maksimum (Se) dan jumlah apakah masuk pada katagori High Risk (R1), Medium Risk
siklus yang terjadi (NL) pada sambungan. Langkah-langkah (R2), atau Low Risk (R3). Jika hasli yang didapat merukan
pengerjaan analisa kelelahan dengan bantuan Software secara katagori resiko yang High dan medium maka peru dilakukan
umum dijelaskan pada Gambar 3 (flowchart analisa kelelahan). mitigasi. Seandainya hasilyang didapat low risk maka sruktur
Ringkasan hasil analisa kelelahan berupa umur kelelahan tersebut dikatakan aman untuk terus melanjutkan operasi
terkecil dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini : selama 20 tahun mendatang.

Tabel 1 Tiga Sambungan Member Dengan Umur 3. Standard dan Codes
Kelelahan Terkecil
Pada studi ini, penilaian resiko berdasarkan standar API RP
Umur
2A WSD (2007). Katagori untuk keselamatan nyawa menurut
Sambungan Member Member Type Kelelahan
standard API RP 2A WSD (2007) (Section 1.7) adalah :
(tahun)
L-1 : adanya personel tanpa evakuasi
403 301 403 Brace 214.3499
(manned non evacuated)
350 – 403 Chord 224.2113
301 203 301 Brace 432.0429 L-2 : adanya personel dengan evakuasi
201 301 Chord 470.755 (manned evacuated)
203 101 203 Brace 703.4016
103 203 Chord 661.6742 L-3 : tidak ada personel (unmanned)



Pada Gambar 4 menunjukkan member-member yang ditinjau.
Dari hasil analisa kelelahan ini, kemudian dijadikan dasar Untuk memperjelas kriteria pada setiap kategori koneskuensi
analisa resiko dalam menentukan peluang kegagalan akibat kegagalan diatas (API RP 2A), maka penulis menggabungkan
bahaya kelelahan pada struktur jacket platform. kirteria konsekuensi yang terdapat pada standar Norsok-Z008
yang memilki pembagian katagori konskuensi yang sama
2.2 Analisa Resiko dengan API. Kriteria konsekuensi dapat dilihat pada table 7.
Analisa resiko dimulai dengan mengidentifkasi bahaya atau Penentuan tingkat resiko menggunakan metode semi-
yang dikenal dengan istilah Hazard Idetifacation (lihat Gambar kuantitatif berdasarkan atas dua parameter yaitu : kategori
3). Pada anjungan lepas pantai terdapat banyak sekali potensi peluang kegagalan dan kategori konsekuensi kerusakan. Contoh
bahaya yang menyebabkan kerusakan, bahkan keruntuhan matriks resiko metode semi-kuantitatifyang ditetapkan dalam
struktur. Bahaya-bahaya tersebut akan di jelaskan pada poin standar API RP 2A WSD (Section 18.5) adalah sebagai berikut
4 dalam makalah ini. Namun dalam studi ini, resiko yang (lihat Gambar 5)
dinilai atas struktur ETB platform hanya berasal dari bahaya
kelelahan (Fatigue Hazard) yang mana sudah dijelaskan diatas




Jurnal Teknik BKI 67
Edisi 01- Juni 2014
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72