Page 32 - Jurnal Teknik BKI Propulsi :Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifikasi Indonesia
P. 32











Karakteristik angin seperti kecepatan dan fuktuasi kecepatan gelombang yang ditimbulkan oleh angin sangat berbeda
angin sangat tergantung pada letak geografs dari suatu lokasi. dengan karakteristik gelombang pada perairan terbuka.
Oleh karena itu, untuk kepentingan kriteria cuaca bagi kapal- Oleh karena itu diperlukan data gelombang atau setidaknya
kapal pelayaran lokal dapat ditentukan faktor fuktuasi angin prediksi karakteristik gelombang untuk dapat menentukan
tersebut berdasarkan karakteristik data angin dimana kapal parameter gelombang khususnya kecuraman gelombang
akan dioperasikan. Begitu juga dengan asumsi kecepatan untuk kriteria cuaca pada kriteria stabilitas untuk kapal-kapal
angin konstan yang akan digunakan sangat tergantung pada yang beroperasi di Perairan Indonesia.
lokasi. Kecepatan angin maksimum pada satu lokasi dapat
berbeda dengan kecepatan angin maksimum pada lokasi Berdasarkan uraian yang diberikan pada beberapa paragraph di
yang lain. Pada kriteria cuaca IMO kecepatan angin yang atas, data lingkungan perairan sangat diperlukan untuk dapat
digunakan adalah 26 m/det yang juga diadopsi dari kriteria mengembangkan kriteria cuaca khusus untuk kapal-kapal yang
cuaca Jepang (Watanabe, et. al., 1956). Kecepatan angin tersebut beroperasi dalam negeri. Untuk penentuan kecepatan angin
ditentukan berdasarkan hasil penghitungan perbandingan dapat mengikuti metode penentuan kecepatan angin yang
antara energi momen pengembali dengan energi momen diberikan oleh Watanabe et. al. (1956) atau dengan memakai
oleng akibat angin dan gelombang pada beberapa kapal data angin Perairan Indonesia jika tersedia dengan pendekatan
sampel dengan kecepatan angin yang bervariasi mulai dari 10 probabilitas apabila batas tingkat resiko ketenggelaman yang
m/det sampai dengan 35 m/det. Kapal-kapal ysng dijadikan masih dapat diterima telah ditentukan.Untuk sarana atau
sampel adalah kapal yang dibangun dan beroperasi saat itu fasilitas umum, badan dunia menetapkan tingkat resiko yang
-6
yang mana mempunyai perbedaan typology dengan kapal dapat diterima adalah 10 (referensi).
yang ada sekarang baik evolusi akibat permintaan ataupun
yang disebabkan oleh perkembangan teknologi perkapalan. 2. Kriteria Cuaca IMO
Parameter evaluasi kriteria cuaca adalah perbandingan antara
Selain karakteristik angin, karakteristik gelombang pada satu energi momen pengembali dengan energi momen oleng yang
perairan juga dapat berbeda dengan karakteristik gelombang disebabkan oleh angin dan gelombang.Nilai perbandingan
pada lokasi perairan yang berbeda secara letak dan kondisi tersebut tidak boleh kurang dari satu. Energi momen pengembali
geografs.Berdasarkan Beaufort Scale yang dikeluarkan oleh dapat diestimasi dari luasan yang dibatasi oleh kurva stabilitas
Badan Metereologi Dunia (WMO) karakteristik gelombang sampai dengan sudut kemiringan dimana lengan stabilitas
di perairan bebas berupa periode dan tinggi gelombang sudah sama dengan nol (angle of vanishing stability) atau
signifkan sangat berkorelasi dengan kecepatan angin rata- sudut dimana bukaan yang ada di geladak utama sudah
rata.Berdasarkan teori pembangkitan gelombang akibat menyentuh permukaan air (downflooding angle) atau sudut
angin, tinggi dan periode gelombang sangat tergantung 50 derajat, diambil nilai yang terkecil. Energi momen oleng
pada kecepatan angin dan jarak penjalaran gelombang. akibat angin dan gelombang adalah luasan yang dibatasi
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jarak antar pulau oleh kurva lengan stabilitas sampai pada sudut kemiringan
yang tidak terlalu jauhsangat memungkinkan karakteristik dalam arah berlawanan yang disebabkan oleh angin dan
























Gambar 1. Paramater evaluasi stabilitas untuk kriteria cuaca (weather
criteria) (IMO, 2002).

32 Jurnal Teknik BKI
Edisi 01 - Juni 2014
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37