Page 36 - Jurnal Teknik BKI Propulsi :Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifikasi Indonesia
P. 36











dengan data skala beaufort BMKG. Peluang kejadian untuk Selain data lingkungan, pengaruh karakteristik hidrodinamika
setiap kecepatan angin yang dapat terjadi di Selat Makassar seperti interaksi antara kapal dan gelombang juga dapat
ditunjukkan pada Gambar 5. berbeda antara kriteria IMO dengan kondisi kapal yang
beroperasi dalam negeri. Kapal penyeberangan antar pulau
Data ini menunjukkan bahwa untuk Selat Makassar, kecepatan yang beroperasi di Indonesia umumnya mempunyai lebar
angin untuk kriteria cuaca dapat diambil 16 m/detik yang mana yang relative besar dan sarat yang kecil. Karakteristik desain
sebanding dengan tekanan angin sama dengan 135 N/m2. ini untuk mengakomodir permintaan kapasitas serta kondisi
Dengan kecepatan angin 16 m/detik, kelandaian gelombang pelabuhan penyeberangan antar pulau. Perbandingan antara



























Gambar 6. Kelandaian gelombang Perairan Selat Makassar



yang terjadi akan lebih kecil dari yang direkomendasikan oleh lebar dan sarat kapal menjadi besar serta posisi titik berat
IMO seperti ditunjukkan pada Gambar 3 di atas. Hasil estimasi kapal yang cukup tinggi dimana semua muatan berada di
kelandaian gelombang perairan Selat Makassar berdasarkan atas geladak utama. Kriteria IMO seperti ditunjukkan pada
data angin ditunjukkan pada Gambar 6. Gabar 2 menunjukkan karakteristik hidrodinamika berupa
koefsien slope efektif gelombang sebagai fungsi dari rasio
Sumbu mendatar pada Gambar 6 di atas adalah periode jarak titik berat dari permukaan air dan sarat kapal. Dengan
gelombang dan sumbu vertikal adalah kelandaian gelombang posisi titik berat yang relatif tinggi serta sarat yang kecil
(wave stipness). Kurva dengan legen segiempat adalah dapat memberikan koefsien slope efektif gelombang yang
kelandaian gelombang berdasarkan kriteria cuaca IMO dengan lebih besar. Gambar 7 menunjukkan hubungan antara rasio
kecepatan angin 26 m/detik sedangkan kurva dengan legen tinggi titik berat dari permukaan air dengan sarat kapal
belah ketupat adalah kelandaian gelombang perairan Selat dan koefsien slope efektif gelombang untuk empat kapal
Makassar dengan kecepatan angin maksimum 16 m/detik. penyeberangan antar pulau dengan posisi titik berat dan
Gambar 6 menunjukkan bahwa kelandaian gelombang sarat yang bervariasi.
perairan Selat Makassar lebih kecil dibandingkan dengan
kelandaian gelombang yang disyaratkan oleh IMO khususnya Koefsien slope efektif gelombang yang ditunjukkan pada
pada frekwensi gelombang lebih besar dari 4 detik. Kelandaian Gambar 5 diperoleh dengan memakai metode Frank Closed
gelombang maksimum Selat Makassar adalah 0.09 dan yang Fit dikombinasikan dengan teori strip. Regresi linear yang
terkecil adalah 0.025. Dengan kelandaian gelombang yang lebih diperoleh berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa
kecil, sudut oleng akibat angin dan gelombang yang bekerja koefsien slope efktif gelombang untuk kapal yang beroperasi
secara bersamaan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan dalam negeri lebih kecil dibandingkan dengan kriteria
sudut oleh yang diperoleh berdasarkan kriteria cuaca IMO. cuaca IMO. Untuk menvalidasi hasil estimasi ini diperlukan
beberapa rangkaian pengujian model untuk memberikan



36 Jurnal Teknik BKI
Edisi 01 - Juni 2014
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41