Page 34 - Jurnal Teknik BKI Propulsi :Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifikasi Indonesia
P. 34




































Gambar 3. Kelandaian gelombang berdasarkan periode gelombang




untuk kecepatan angin 15 m/det, 19 m/det dan 26 m/det diformulasikan sesuai dengan kondisi Perairan Indonesia.
ditunjukkan pada Gambar 3. Formulasi ketiga parameter tersebut memerlukan data yang
banyak untuk memperoleh suatu model formulasi yang
Pada rentang periode gelombang tertentu, kecepatan angin bersifat umum dan dapat diaplikasikan untuk semua kapal
perbengaruh secara signifkan terhadap kelandaian gelombang. yang beroperasi dalam negeri serta praktis sehingga mudah
Makin tinggi kecepatan angin, makin besar kelandaian gelombang untuk diaplikasikan.Parameter kelandaian gelombang sangat
yang terjadi. Kelandaian gelombang yang direkomendasikan tergantung pada tinggi dan panjang gelombang. Tinggi dan
oleh IMO pada kriteria cuaca adalah kenlandaian gelombang panjang gelombang tersebut dapat diestimasi berdasarkan
sesuai dengan kecepatan angin standar pada kriteria cuaca kecepatan angin pada lokasi perairan dengan asumsi bahwa
tersebut, yaitu 26 m/det. Penerapan kriteria cuaca IMO pada gelombang yang terjadi sepenuhnya ditimbulkan oleh angin.
lokasi perairan dengan kecepatan angin kurang dari 26 m/ Asumsi ini sesuai dasar penentuan kelandaian gelombang
det atau perairan sempit seperti selat antar pulau yang yang dipakai oleh IMO seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
banyak menjadi lintasan pelayaran di Indonesia akan menjadi
overestimate sehingga dapat berdampak terhadap ekonomi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) membagi
pengoperasian kapal dimana dibutuhkan lambung timbul Perairan Indonesia menjadi 18 zona dan empat diantara zona
yang lebih besar atau titik berat (KG) yang lebiyh rendah untuk tersebut dijadikan dasar klasifkasi kondisi perairan. Kecepatan
memenuhi kriteria tersebut. Kelandaian gelombang yang angin, tinggi gelombang signifkan dan tinggi gelombang
ditunjukkan pada Gambar 3 memberikan peluang kepada rata-rata yang ditunjukkan pada empat zona perairan tersebut
setiap negara untuk mengembangkan kriteria cuaca sendiri tidak dapat dipakai untuk menentukan parameter gelombang
sesuai dengan kondisi lingkungan perairan dengan ketentuan yang dibutuhkan untuk kriteria cuaca, yaitu kelandaian
bahwa kapal tersebut hanya beroperasi dalam negeri. gelombang. Untuk mendapatkan kelandaian gelombang
diperlukan tinggi dan panjang gelombang. Dengan data
3. Parameter Kriteria Cuaca Berdasarkan angin yang tersedia, panjang dan tinggi gelombang dapat
Kondisi Perairan Indonesia diperoleh dengan memakai metode hint casting gelombang.
Lokasi perairan yang dipilih sebagai dasar untuk penentuan
Kriteria cuaca sebagai bagian dari kriterai stabilitas untuk
kapal yang berlayar dalam negeri dapat dikembangkan parameter cuaca untuk Perairan Indonesia ditunjukkan pada
berdasarkan prosedur penentuan kriteria cuaca IMO.Paling Gambar 4.
sedikit tiga parameter, yaitu kecepatan angin, kelandaian
gelombang dan koefsien efekti slope gelombang dapat





34 Jurnal Teknik BKI
Edisi 01 - Juni 2014
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39