Page 43 - Jurnal Teknik BKI Propulsi :Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifikasi Indonesia
P. 43






Penggerak Informasi Teknik Jasa Klasifkasi Indonesia



Beberapa hal yang dapat menyebabkan kurang pelumas mesin atau ada kebocoran/ kerusakan
maksimalnya fungsi pelumasan adalah: sistem pelumasan sebelum jalur distribusi pelumas
ke crankshaft misalnya flter oli rusak ditambah
- Kadar pelumas turun akibat dari kontaminasi dengan tidak bekerjanya perangkat pengaman
dengan cairan lain mengakibatkan fungsi lapisan (safety device) terhadap tekanan oli yang rendah
flm pelumas menjadi menurun. dibawah nilai yang ditetapkan.

- Clearance yang kecil (dibawah nilai minimum yang • Over Pressur pada ruang bakar
direkomendasikan oleh pabrikan mesin) antara big
end bearing dengan crank pin, hal ini mungkin Hal ini dapat terjadi karena ada air yang bocor dan
terjadi karena bore pada big end bearing cap masuk kedalam ruang bakar, sehingga menyebabkan
sudah oval ataupun pemasangan big end bearing timbulnya efek hydraulic lock didalam ruang bakar dan
cap yang tidak sesuai dengan prosedur pabrikan menyebabkan tekanan balik melawan gaya kompresi
mesin. Clearance yang kecil membuat pelumas tidak piston keatas. Tekanan balik yang tinggi ditambah safety
terdistribusi sempurna kesemua lapisan journal. valve pada cylinder head yang tidak bekerja maksimal
dapat menyebabkan crankpin journal menjadi bengkok,
- Suhu pelumas yang melebihi ambang batas, connecting rod bengkok, dan piston crown rusak.
suhu yang tinggi dapat mencairkan pelumas dan
menurunkan fungsi lapisan flm pelumas sehingga • Overspeed dan Overload
memungkinkan terjadinya kontak antar logam.
Mesin yang sering mengalami overspeed atau terlalu
- Tekanan pelumasan ke crankshaft turun drastis. Hal lama dioperasikan diatas beban yang diperbolehkan
ini mungkin terjadi karena kegagalan fungsi pompa oleh pabrikan mesin menyebabkan gaya inersia pada
crankshaft meningkat dan crankshaft mengalami tegangan
lentur berlebih. Kondisi tersebut dapat mengurangi
ketahanan bahan terhadap kelelahan (fatigue strenght)
yang pada akhirnya memicu keretakan terutama didaerah
kritis sekitar fllet.

• Penyimpangan nilai defleksi

Engine maker atau pabrikan crankshaft telah membuat
batasan atau toleransi terhadap nilai penyimpangan
Big End Bearing Cap defeksi dari crankshaft. Namun apabila crankshaft
beroperasi pada kondisi diluar nilai toleransi penyimpangan
defeksi maka bisa menyebabkan crankshaft tersebut
rusak atau mungkin tidak dapat digunakan lagi.

Beberapa sebab crankshaft mengalami miss-alignment
adalah:

Crankpin Journal • Kegagalan fungsi dari main bearing

• Baut pondasi mesin yang kendor/ patah atau choke
pada pondasi mesin rusak

• Keretakan pada dudukan bearing

• Kesalahan prosedur dalam melakukan overhaul
Gambar 3: Penampang melintang big end bearing cap
main bearing



Jurnal Teknik BKI 43
Edisi 01- Juni 2014
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48